Langsung ke konten utama

Penipuan By SMS??

Ditengah kesulitan ekonomi yang dialami bangsa Indonesia saat ini, semakin marak penipuan yang jelas merugikan banyak pihak (bahkan tidak pandang bulu) dan hal ini  menjadi sesuatu hal yang sudah biasa, bahkan beberapa hal dianggap sepele, mungkin aparat pemerintah pun tidak akan turun tangan untuk mengatasi masalah ini, ditambah lagi saat ini negara tercinta kita tengah diterjang berbagai konflik baik itu yang datang dari dalam maupun luar negeri yang tentunya memiliki prioritas yang lebih penting untuk segera diselesaikan. 

Hal yang wajar ketika kita sedang dihadapkan pada persoalan yang membutuhkan perhatian lebih besar lantas kita tidak memperhatikan hal-hal kecil, yang sampai akhirnya hal tersebut menjadi bumerang dan bom waktu yang siap menghantam dan meledak kapanpun waktunya. 

banyak orang pintar di Indonesia tapi ternyata beberapa dari mereka menggunakannya ke arah yang negatif salah satu contonya penipuan, pembajakan, pemotongan prosedur, dll (mungkin enaknya dibilang cerdik :)). untuk kasus penipuan yang saat ini sedang "booming" kembali yaitu kasus penipuan melalui SMS dengan mengatas namakan kerabat yang membutuhkan bantuan kiriman pulsa mulai dari 10.000 hingga ada yang meminta 300.000 rupiah. mungkin besarnya tidak seberapa tapi, perlu penangan khusus untuk hal-hal sepele semacam itu. 

Penipuan yang menggunakan SMS tersebut sudah tentu melibatkan operator telekomunikasi seperti telkomsel, indosat, excel dsb, sehingga dapat menimbulkan citra yang buruk terhadap operator" tersebut. 
Pemerintah telah memberlakukan aturan untuk meregistrasi kartu perdana sesuai identitas pemilik, namun di Indonesia, kepercayaan pemerintah terhadap masyarakatnya tidak akan berarti apa".  Meskipun masing-masing operator telah memberlakukan hal berikut tapi tetap saja, masih tidak efektif. salah satu caranya adalah dengan melakukan pengawasan dan kerjasama dari bebrapa pihak.
Ada beberapa hal yang mungkin dapat menjadi masukan :
1. Sistem registrasi /pengawasan dari optel
hal ini telah dilakukan oleh semua operator telekomunikasi di Indonesia karena memang hal ini sudah menjadi peraturan dari pemerintah dan memang standard internasional, yaitu perusahaan mengharuskan konsumen untuk meregistrasikan kartu perdana yang dimiliki sesuai identitas pemilik, dan bila tidak di registrasikan maka konsumen tidak dapat melakukan ingoing ataupun outgoing call, ataupun fasilitas lainnya(secara teori seperti itu). Namun prakteknya, saat ini konsumen melakukan registrasi tetapi identitas yang diberikan mungkin tidak valid, sebagian besar konsumen malas untuk melakukan registrasi *termasuk saya, sepertinya pernah begitu :). Bila tidak diawasi yah seperti itulah kira-kira apa yang akan terjadi. yang terjadi kartu dan nomor teregistrasi dengan identitas yang tidak sesuai.Mungkin sistem registrasi ini harus diperhatikan.
Solusi :
Operator seluler dan para Authorized Dealer (AD) hingga outlet atau counter-counternya melakukan pengawasan registrasi nomor/kartu perdana.

  • Optel mendata nomor-nomor yang akan dikirim ke AD nya, sehingga dapat terawasi/terdata bahwa nomor sekian hingga sekian berada di AD A misalnya, kemudian dari AD A sebelum didistribusikan ke outlet ataupun counter melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Optel, sehingga dapat diketahui keberadaan nomor-nomor.
  • Konsumen harus melakukan registrasi di tempat" penjualan kartu perdana saat pembelian diabntu oleh petugas. Pegawai/penjual harus membantu konsumen meregistrasikan kartu perdanya dengan menggunakan identitas pembeli seperti KTP misalnya. sehingga dijamin bahwa kartu tersebut diregistrasikan dan dengan identitas yang asli.
  • Usahakan agar setiap konsumen dengan identitas yang sama hanya memiliki satu nomor untuk satu operator telekomunikasi. Jadi kalo mereka membeli kartu dari operator yang sama lalu daftar lagi denga menggunakan identitas yang sama maka registrasi akan gagal. (merugikan optel sih, tapi kan sekedar saran) :). tapi optel bisa mengakali ambil profit dari yang lain, tarif misalnya, lalu loyalitas pelanggan.
2. Sepertinya harga jual kartu perdana harus dinaikan lagi (dengan bantuan aturan pemerintah tentunya). Dulu, saat pertama kemunculan handphone yang menggunakan simcard, harga kartu perdana sangat mahal bahkan bisa lebih mahal dari harga Handsetnya. Tapi sesuai dengan sifatnya, barang yang diperoleh dengan pengorbanan yang besar akan lebih dijaga dan lebih terkesan ekslusif. Jadi satu orang hanya punya satu nomor dari operator telekomunikasi yang sama. (merugikan optel juga kayaknya) :).

Mungkin hal-hal tersebut dapat meminimalisir terjadinya penipuan, paling tidak bilapun terjadi akan lebih mudah mendeteksinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Product Bundling VS Price Bundling

Banyak perusahaan yang melakukan bundling, karena memang bundling ini terbukti cukup ampuh untuk mendongkrak penjualan, hal ini dapat dilihat dari beberapa fakta mengenai keberhasilan operator telekomunikasi dalam meningkatkan penjualan kartu perdannya saat di bundling dengan handphone-handphone seluler. Bundling banyak diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan baik penyedia jasa ataupun barang, seperti contonhya, paket makanan di McD, KFC, atau saat McD menawarkan mainan anak-anak  bersama dengan paket menu, hal tersebut pun termasuk bundling, atau paket perjalanan yang ditawrkan travel agent dan juga penjualan PC (komputer). Namun ada beberapa hal mengenai bundling yang perlu diperhatikan, salah satunya yaitu seperti judul dari postingan ini. Namun sebelum menuju ke perbedaa antara product bundling dan price bundling, sebaiknya kita mengetahui pengertian bundling itu sendiri. Bundling Menurut stremersch and tellis (2002) bundling is the sale of two or more separate products

Bad Experience @Stroberi BIP

You know whaaatt??  para kaum hawa pasti tau kaan stroberi..itu yang jual accesoris untuk wanita yang mayoritas interiornya berwarna pink. Saya mau berbagi pengalaman buruk nih ttg pelayanan stroberi, khususnya stroberi yang ada di Bandung Indah Plaza alias BIP. Sebenernya banyak banget sih faktor yang gag menyenangkan di stroberi, pertama sih diem ajah, tapi kejadian terakhir yang saya alami bener-bener menyebalkan, sebelumnya saya jelaskan dulu, nilai minus dari dstroberi BIP ini.. 1. Harga accesoris terlalu mahal, memang siih soal tempat dan segmen menengah ke atas, tapi kalo diliat barangnya kayaknya sama ajah, 2. Pelayanannya, terutama ada beberapa SPG yang belagu..mereka pikir dengan jadi SPG di stroberi terus mereka bisa famous dan terkenal?? (ingat customer adalah raja), paling sebel lagi kalo misal cuma beli barang beberapa item aja yang nilai nominalnmya gag besar, kayaknya pandangan para SPG nya sinis gituu (bukan gag mampu beli mba, emang gag lagi butuh banyak aja, lagian d

Learn From Them

Ketika kamu berada di lingkungan yang membuat mu merasa tidak nyaman dengan segala dan berbagai sifat dan karakter individu, maka ambilah pelajaran dari kondisi tersebut, apa yang membutmu tidak nyaman, dan jangan lakukan itu terhadap orang lain. So, Enjoy Your Day ..! :)