Langsung ke konten utama

Berebut Pelanggan di Jalur CDMA


Thursday, April 30th, 2009

oleh : admin

Sejauh ini, Flexi merupakan pemain CDMA yang paling berkibar. Hingga awal tahun 2009 jumlah pelanggannya mencapai 13,5 juta. Prestasi yang fantastis. Pasalnya, hingga akhir 2007, Flexi baru merengkuh 6,5 juta pelanggan. Pertumbuhan 100% lebih hanya ditempuh dalam waktu setahun lebih sedikit.
Menurut Eddy Kurnia, VP Komunikasi Publik dan Pemasaran Telkom, pencapaian jumlah pelanggan itu disebabkan oleh empat hal. Pertama, perpindahan frekuensi dari 1.800 MHz ke 800 MHz. Adanya perpindahan frekuensi ini membuat Flexi mampu memaksimalkan layanannya. Pasalnya, semua kota mampu menangkap frekuensi 800 MHz, maka daya jelajah Flexi bisa lebih luas. “Sekarang, semua kota sudah bisa menggunakan layanan Combo,” katanya.
Faktor kedua, penambahan infrastruktur yang mencapai 100%. Tahun 2007 Flexi baru punya 2.000 base tranceiver station (BTS). Pada 2008 jumlahnya mencapai 4.100 BTS yang menyebar di lebih dari 350 kota di seluruh Indonesia. Ketiga, program promosi tarif Rp 0 ke tiga provinsi di Jawa dan telepon ke sesama pengguna Flexi hanya Rp 49/menit. Keempat, program bundling. “Keempat faktor itu yang melambungkan pelanggan Flexi,” kata Eddy dengan yakin.
Selain Flexi, pemain lain yang pertumbuhan pelanggannya cukup pesat adalah Esia. Hingga akhir 2008, jumlah pelanggan Esia 7,3 juta. Jumlah itu merupakan peningkatan pesat dibanding angka 3,5 juta pelanggan pada kuartal ketiga tahun 2007.

Menurut Irfan Firmansyah, VP Penjualan PT Bakrie Telecom, beberapa program promosi yang ditawarkan Esia mampu mendongkrak pelanggan. “Kami juga lebih fokus menggarap pasar segmentatif,” ucap Irfan. Beberapa paket seperti Esia Hidayah, Merdeka, Fu, dan belakangan Esia Slank, diyakini memacu pertumbuhan pelanggan Esia. Selain itu, Esia juga terus melancarkan kampanye ponsel murah, plus telepon dan SMS murah. Dan, seperti kebanyakan operator, Esia pun melakukan bundling.
Diklaim Irfan, saat ini Esia sudah menjangkau 64 kota. BTS-nya yang terakhir berdiri di Jambi. Dalam waktu dekat Esia siap memancang menara BTS di Pematangsiantar. Menurutnya, kapasitas kanal Esia masih longgar. Jadi, pelanggan tidak perlu khawatir. “Kami meminimalisasi adanya drop call, dan jangkauan area kami sudah memenuhi ekspektasi pelanggan,” katanya mengklaim. Tahun ini, Irfan menargetkan dapat menggaet 10 juta pelanggan. “Pelanggan lama tak perlu khawatir overkapasitas. Karena kami sudah mengalokasikan kapasitas dua kali lipat dari target yang akan dicapai,” Irfan meyakinkan.
Sementara itu, Mobile-8 yang mengusung merek Fren dan Hepi mencatat pertumbuhan pelanggan cukup lumayan. Fren selama 2005-2007 mencatat jumlah pelanggan berturut-turut: 1,3 juta; 1,8 juta; dan 3 juta. Ditargetkan tahun ini bisa menggaet total 5 juta pelanggan. Prestasi cukup memuaskan dicatat Hepi. Diluncurkan Mei 2008, jumlah pelanggan Hepi sudah mencapai 500 ribu. Hebatnya, belum satu tahun layanan Hepi sudah bisa diterima di 57 kota.
Yang agak terseok-seok StarOne. Sejak diperkenalkan Mei 2004, jumlah pelanggannya baru mencapai 761 ribu. Padahal, Guntur S. Siboro, Direktur Pemasaran PT Indosat Tbk., mengklaim pihaknya sudah mencapai pertumbuhan sebesar 40%, atau bertambah 200 ribu pelanggan dibanding tahun 2007. Jangkauan pun baru 55 kota – kalah dibanding Hepi yang jauh lebih muda. Padahal, kapasitas terpasang yang dimiliki StarOne mencapai 2 juta sambungan. Apakah Indosat tidak serius menggarap StarOne, sehingga tidak mengoptimalkan kapasitas terpasangnya? “Siapa bilang Indosat tidak mengoptimalkan kapasitasnya?” sanggah Guntur.
Guntur beralasan, angka rata-rata yang digunakan untuk mengukur tingkat utilisasi kapasitas kurang tepat. Misalnya, di Jakarta kapasitasnya hampir penuh. Sementara di Kendari banyak yang kosong. Jadi, kalau mengenai utilisasi StarOne sebesar 30% itu artinya banyak kota kecil yang ikut dihitung rata-rata, seperti Kendari, Gorontalo, Majalengka dan lainnya. Nah, di Jakarta mungkin utilisasi bisa 70%, tetapi di kota kecil utilisasi lebih rendah.
Guntur sangat yakin tidak semua kapasitas operator CDMA penuh. “Silakan tanyakan apakah kapasitas jaringan mereka penuh semua,” katanya rada gusar. “Jadi, kalau pun jaringan StarOne ini dilelang, kami tidak yakin akan ada yang beli. Karena semua operator juga masih bolong-bolong,” tambahnya.
Guntur juga menampik anggapan Indosat tidak mengelola StarOne secara baik. Ia beralasan, Indosat merupakan perusahaan publik yang berorientasi profit. Di sini, lanjut Guntur, berlaku hukum bisnis: bila revenue kecil, tentu perhatian yang diberikan juga minim. Perhatian lebih besar diberikan untuk segmen GSM, karena kontribusi pendapatannya lebih dari 75%. Sementara StarOne ia menolak menyebutkan angkanya. Yang jelas, bujet iklan untuk StarOne kurang dari 5% total bujet promosi Indosat. “Ini bukan menganaktirikan StarOne, tapi memang sesuai dengan porsinya,” ujar Guntur. “Ngapain banyak placement di televisi, kalau pelanggannya tidak ada,” imbuhnya. Guntur mengaku, saat ini StarOne lebih berkonsentrasi menggarap komunitas.
Menanggapi Indosat yang terkesan kurang gigih mengelola lisensi CDMA yang dimilikinya, Gatot S. Dewabroto mengaku pernah memperingatkan dan melakukan pemanggilan. Menurut Kepala Pusat Informasi Depkominfo itu, pemanggilan dilakukan sekitar Oktober 2007. Alasannya, kanal FWA milik Indosat dianggap tidak digunakan secara optimal. Ketika itu, jumlah pelanggan Indosat dengan kapasitas yang dimiliki dinilai tidak seimbang. Padahal, seperti diketahui, frekuensi telekomunikasi merupakan salah satu sumber daya alam yang terbatas ketersediaannya.
Menurut Gatot, peringatan itu mestinya bisa menjadi pemicu bagi operator untuk memperbaiki pelayanan dan meningkatkan pelanggannya. “Pemerintah sangat serius. Kalau tidak optimal, kami pasti akan mengingatkan. Kami tinggal mengevaluasi izin penyelenggaraan yang mereka terima,” ujarnya, setengah mengancam.
Riset: Ratu Nurul Hanifah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Product Bundling VS Price Bundling

Banyak perusahaan yang melakukan bundling, karena memang bundling ini terbukti cukup ampuh untuk mendongkrak penjualan, hal ini dapat dilihat dari beberapa fakta mengenai keberhasilan operator telekomunikasi dalam meningkatkan penjualan kartu perdannya saat di bundling dengan handphone-handphone seluler. Bundling banyak diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan baik penyedia jasa ataupun barang, seperti contonhya, paket makanan di McD, KFC, atau saat McD menawarkan mainan anak-anak  bersama dengan paket menu, hal tersebut pun termasuk bundling, atau paket perjalanan yang ditawrkan travel agent dan juga penjualan PC (komputer). Namun ada beberapa hal mengenai bundling yang perlu diperhatikan, salah satunya yaitu seperti judul dari postingan ini. Namun sebelum menuju ke perbedaa antara product bundling dan price bundling, sebaiknya kita mengetahui pengertian bundling itu sendiri. Bundling Menurut stremersch and tellis (2002) bundling is the sale of two or more separate products

Bad Experience @Stroberi BIP

You know whaaatt??  para kaum hawa pasti tau kaan stroberi..itu yang jual accesoris untuk wanita yang mayoritas interiornya berwarna pink. Saya mau berbagi pengalaman buruk nih ttg pelayanan stroberi, khususnya stroberi yang ada di Bandung Indah Plaza alias BIP. Sebenernya banyak banget sih faktor yang gag menyenangkan di stroberi, pertama sih diem ajah, tapi kejadian terakhir yang saya alami bener-bener menyebalkan, sebelumnya saya jelaskan dulu, nilai minus dari dstroberi BIP ini.. 1. Harga accesoris terlalu mahal, memang siih soal tempat dan segmen menengah ke atas, tapi kalo diliat barangnya kayaknya sama ajah, 2. Pelayanannya, terutama ada beberapa SPG yang belagu..mereka pikir dengan jadi SPG di stroberi terus mereka bisa famous dan terkenal?? (ingat customer adalah raja), paling sebel lagi kalo misal cuma beli barang beberapa item aja yang nilai nominalnmya gag besar, kayaknya pandangan para SPG nya sinis gituu (bukan gag mampu beli mba, emang gag lagi butuh banyak aja, lagian d

Learn From Them

Ketika kamu berada di lingkungan yang membuat mu merasa tidak nyaman dengan segala dan berbagai sifat dan karakter individu, maka ambilah pelajaran dari kondisi tersebut, apa yang membutmu tidak nyaman, dan jangan lakukan itu terhadap orang lain. So, Enjoy Your Day ..! :)